Satu kisah - akan saya ceritakan berikut ini, sederhana akan tetapi menarik untuk di pertimbangkan.
Seorang muda, beranak satu, lelaki. Sebut saja namanya Tukudol, beberapa hari menjelang malam Tahun Baru yang lalu, mrancang sebuah ide. Dan ide ini dia jalankan.
Seorang muda, beranak satu, lelaki. Sebut saja namanya Tukudol, beberapa hari menjelang malam Tahun Baru yang lalu, mrancang sebuah ide. Dan ide ini dia jalankan.
Hasilnya sungguh mengejutkan. Pada malam tahun baru 31 Des menjelang 1 Januari 2010, ia berhasil menjual terompet yang dibuatnya sendiri dan berhasil meraih omset penjualan lebih dari 4 juta rupiah. Untuk ukuran kota tempatnya berdomisili, ini sebuah prestasi. Yang menarik, banyak pedagang trompet lainnya yang 'gigit jari' dan ingin membeli 'produk' nya.
Dimana segi menarik cerita ini? Itu kan biasa. Tidak, Tukudol telah membuat sebuah terobosan yang di sambut 'pasar'.Tidak sebagaimana terompet yang di buat pedagang lain, kali ini ia membuat terompetnya bukan dari kertas kardus melainkan dari bahan plastik yang tahan air, mengantisipasi kalau pada malam tahun baru itu turun hujan.
.Untuk menampung banyaknya permintaan akan terompetnya itu, dia terpaksa mempekerjakan kakak ipar, , ibu bapak termasuk ibu bapa mertuanya guna produksi sekaligus menyebar di pasar menjualnya..
Dari cerita di atas ada satu hal yang ingin saya petikkan disini. Saya bukan ahli ekonomi, meski suka baca-baca juga dan pernah duduk mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi, namun keburu drop out, beberapa puluh tahun lalu.
Ternyata benar kalau ada orang pemasaran yang mengatakan 'maju 1 langkah di depan dapat mendatangkan untung yang berlipat dalam bisnis'. Nggak percaya, di coba saja. jadilah seorang enterpreneur, ciptakan ide-ide, laksanakan. Insya Allah rezeki akan datang.
Sampai jumpa di lain tulisan..